STEWARDSHIP atau PENATALAYANAN dalam konteks Kekristenan adalah tentang Manajemen Pengelolaan apa yang menjadi milik TUHAN di dunia ini.
Apa landasan utama STEWARDSHIP?
Mazmur 24:1 menyatakan:
Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya
Mazmur 89:11 menyatakan:
Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya.
Semua yang ada di bumi, termasuk semua hal yang ada pada kita hari ini pun adalah milik TUHAN. Tidak ada Co-Owner alias pemegang saham lainnya. Kita adalah Mitra yang dipercayakan TUHAN untuk mengelola kepunyaannya.
Tony Evans dalam bukunya yang berjudul "Kingdom Stewardship" menyatakan:
“There is no shared ownership in God’s kingdom. There are no partnerships or additional signatories on any deeds or titles. God owns it all".
Tidak ada kepemilikan bersama dalam kerajaan Allah. Tidak ada kemitraan atau penandatangan tambahan pada setiap akta atau dokumen kepemilikan. Tuhan memiliki semuanya.
Ketika kita sadar betul bahwa semua yang ada dan dipercayakan pada kita adalah milik TUHAN, maka kita seharusnya berusaha sebaik mungkin untuk mengelolanya dengan baik dan sesuai dengan Kebenaran FirmanNYA, untuk kemudian menjadi berkat dan berdampak bagi banyak orang.
Konsep STEWARDSHIP tidak hanya berlaku di dunia Kekristenan, tetapi juga diberlakukan di dunia Korporasi.
Ratan Tata, pendiri dan pemilik Tata Corporation (konglomerasi terbesar di India), menerapkan konsep Stewardship dalam membangun, menjalani dan mengembangkan bisnisnya.
Ratan Tata menerapkan standar tinggi di dalam dan di luar perusahaan. Dia bersikeras bahwa, seperti halnya perusahaan yang perlu mencapai standar global tertinggi, demikian pula pemerintah India. Ini membuatnya secara konsisten menolak segala bentuk kolusi dan korupsi – kegiatan yang sering dianggap perlu di pasar negara berkembang, termasuk di Indonesia.
Ketika ditanya tentang apa yang menjadi fondasi utama dalam pencapaian hebat bisnisnya, Ratan Tata katakan:
"Saya pikir kontribusi kita untuk bangsa adalah dalam membangun fondasi untuk industri dasar, menciptakan fondasi untuk teknologi, dan menetapkan beberapa tolok ukur dalam tata kelola perusahaan dan perilaku bisnis yang etis".
STEWARDSHIP memiliki peran penting dan tak tergantikan untuk digunakan dalam mempengaruhi perubahan.
STEWARDSHIP dapat menghidupkan kembali cara kita memandang bagaimana kita dapat membangun dan memperkuat lingkup pengaruh kita, pada tingkat individu, organisasi, dan masyarakat.
1 Petrus 4:10 katakan:
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus (steward) yang baik dari kasih karunia Allah
Esensi Stewardship Pelayanan