Skip to Content

Pendekatan Prompting, Strategi, Parameter Model, dan Proses Step-by-Step

Tentang Prompting

Prompting adalah teknik memberikan instruksi atau pertanyaan kepada sistem kecerdasan buatan (AI) untuk mendapatkan respons yang diinginkan. Dengan kata lain, prompting adalah cara kita berkomunikasi dengan AI agar ia memahami apa yang kita inginkan dan memberikan jawaban atau hasil yang sesuai. Misalnya, kita bisa memberikan perintah seperti "jelaskan tentang cuaca hujan" atau "buatkan resep masakan sederhana", dan AI akan mencoba merespons sebaik mungkin sesuai dengan informasi yang dimilikinya. Keberhasilan hasil dari prompting tergantung pada bagaimana kita merumuskan pertanyaan atau instruksi tersebut.


1. Pendekatan Prompting

Pendekatan prompting adalah metode yang digunakan untuk berkomunikasi dengan model AI menggunakan instruksi atau pertanyaan tertentu (disebut prompt) untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Tujuan utamanya adalah memandu model agar menghasilkan respons yang relevan, akurat, dan sesuai dengan konteks.

Jenis-Jenis Pendekatan Prompting:

  • Zero-Shot Prompting : Memberikan pertanyaan atau tugas tanpa contoh sebelumnya.
    • Contoh: "Apa ibu kota Indonesia?"
  • Few-Shot Prompting : Memberikan beberapa contoh terlebih dahulu untuk membantu model memahami pola.

Contoh:

1.Jakarta adalah ibu kota Indonesia.
2.Kuala Lumpur adalah ibu kota Malaysia.
3.Apa ibu kota Thailand?
  • Chain-of-Thought Prompting : Meminta model untuk menjelaskan langkah-langkah pemikiran sebelum memberikan jawaban akhir
      Contoh: "Hitung 5 x 8 dan jelaskan langkah-langkahnya."
  • Role-Playing Prompting: Model berperan sebagai karakter atau ahli tertentu.
    Contoh:
    Prompt: "Berperan sebagai ahli nutrisi dan berikan tips sarapan sehat."
    Respons Model: "Sebagai ahli nutrisi, saya merekomendasikan oatmeal dengan buah segar dan kacang-kacangan..."



2. Strategi dalam Prompting

Strategi prompting adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas respons dari model AI. Beberapa strategi umum meliputi:

  • Spesifik dan Jelas : Buat prompt yang spesifik dan jelas sehingga model tidak salah paham.
    • Contoh Buruk: "Buat cerita."
    • Contoh Baik: "Buat cerita tentang seekor kucing yang menemukan harta karun di hutan."
  • Menggunakan Format Terstruktur : Berikan format yang ingin Anda dapatkan.
    • Contoh: "Tulis daftar lima keuntungan bekerja dari rumah dalam format poin."
  • Memberikan Konteks : Tambahkan informasi latar belakang untuk membantu model memahami situasi.
    • Contoh: "Sebagai seorang guru, bagaimana cara menjelaskan fotosintesis kepada siswa SD?"
  • Iterasi Prompt : Jika hasil pertama tidak memuaskan, perbaiki prompt dan coba lagi.
    • Contoh Iterasi:
      • Prompt Awal: "Buat resep makanan sehat."
      • Prompt Diperbaiki: "Buat resep makanan sehat untuk sarapan yang bisa dibuat dalam waktu 10 menit."



3. Parameter Model

Parameter model adalah pengaturan internal yang mempengaruhi cara model AI berpikir dan merespons. Beberapa parameter utama meliputi:

  • Temperature : Mengontrol tingkat kreativitas atau keacakan respons.
    • Nilai rendah (0.2): Respons lebih logis dan konsisten.
    • Nilai tinggi (0.8): Respons lebih kreatif tetapi mungkin kurang akurat.
  • Max Tokens : Batas jumlah kata atau karakter dalam respons.
    • Contoh: Jika max tokens = 50, respons akan pendek.
  • Top-p (Nucleus Sampling) : Menentukan probabilitas kata-kata yang dipilih.
    • Nilai rendah (0.1): Hanya kata-kata paling mungkin yang dipilih.
    • Nilai tinggi (0.9): Kata-kata yang lebih beragam dipilih.
  • Stop Sequence : Menentukan kapan respons harus berhenti.
    • Contoh: Stop sequence = "###" → Respons berhenti saat "###" muncul.

Misalkan kita ingin menggunakan model AI untuk menceritakan kisah tentang perumpamaan anak yang hilang (Lukas 15:11-32) dengan parameter tertentu. Kita bisa menetapkan parameter seperti gaya bahasa sederhana , fokus pada emosi tokoh , atau durasi cerita yang singkat

Contoh Prompt:

Ceritakan perumpamaan Anak yang Hilang dalam gaya bahasa sederhana dan fokus pada perasaan si bungsu ketika ia kembali ke rumah ayahnya

Dengan parameter di atas, model akan menghasilkan cerita yang lebih spesifik, menonjolkan emosi si bungsu yang penuh penyesalan dan sukacita saat sang ayah menerima dia kembali, tanpa terlalu banyak detail kompleks. Penggunaan parameter membantu mengarahkan model untuk menghasilkan output sesuai kebutuhan kita.

Hasil dari Prompt di atas adalah sebagai berikut:

"Pada suatu hari, seorang anak bungsu meminta bagian warisan dari ayahnya. Ia ingin hidup bebas dan menikmati uangnya sendiri. Setelah mendapatkan uang itu, ia pergi ke negeri jauh dan hidup seenaknya, berfoya-foya tanpa memikirkan masa depan. Namun, lama-kelamaan uangnya habis, dan datanglah masa sulit—ia kelaparan dan tidak punya siapa-siapa untuk membantu.

Dalam keputusasaan, ia merenung, "Betapa bodohnya aku. Di rumah ayahku, semua orang makan dengan cukup, sementara aku di sini hampir mati kelaparan." Hatinya dipenuhi rasa malu dan penyesalan. Ia tahu ia telah berbuat salah kepada ayahnya. Meski takut dan ragu, ia memutuskan untuk pulang. "Aku akan kembali ke rumah ayahku," pikirnya, "dan mengaku bahwa aku telah berdosa. Aku tidak pantas lagi disebut sebagai anaknya, tapi mungkin dia mau menerima aku sebagai salah satu pekerjanya."

Ketika ia tiba di rumah, langkahnya penuh rasa takut dan cemas. Namun, betapa terkejutnya dia ketika melihat ayahnya sudah menunggu di pintu. Ayahnya langsung berlari menyambutnya, memeluknya dengan hangat tanpa marah atau menyalahkan. Si bungsu hanya bisa menangis, hatinya dipenuhi rasa lega, haru, dan syukur. Ia tidak menyangka ayahnya masih mencintainya meskipun ia telah gagal. Dalam pelukan itu, ia merasa damai dan diterima kembali—tanpa syarat."



4. Proses Langkah-demi-Langkah dalam Prompting

Berikut adalah proses langkah-demi-langkah untuk membuat prompt yang efektif:

  1. Tentukan Tujuan : Apa yang ingin Anda capai? (Misalnya, menjawab pertanyaan, menulis artikel, dll.)
  2. Pilih Jenis Prompting : Zero-shot, few-shot, atau chain-of-thought.
  3. Buat Prompt Awal : Tulis pertanyaan atau instruksi awal.
  4. Tambahkan Strategi : Gunakan strategi seperti memberikan konteks atau format terstruktur.
  5. Atur Parameter Model : Sesuaikan temperature, max tokens, dll., sesuai kebutuhan.
  6. Uji dan Iterasi : Periksa hasilnya dan perbaiki prompt jika diperlukan.


Contoh Lengkap untuk Setiap Jenis Prompting


Zero-Shot Prompting

Prompt: 

"Apa manfaat olahraga secara rutin?"

Hasil:

"Olahraga secara rutin memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat otot, meningkatkan mood, dan membantu menjaga berat badan ideal."

Prompt:  
Jelaskan Latarbelakang Injil Lukas dengan rinci dalam 1 paragraf saja dengan gaya bahasa sederhana
Hasil:

"Injil Lukas ditulis oleh Lukas, seorang tabib dan sahabat Paulus, yang bertujuan memberikan catatan teratur dan akurat tentang kehidupan, ajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Ia menulis untuk Theofilus, yang mungkin seorang pejabat atau simpatisan Kristen, agar pembaca memahami kebenaran iman Kristen dengan mantap. Lukas menekankan kasih Allah yang universal, menggambarkan Yesus sebagai Juruselamat bagi semua orang—termasuk orang miskin, perempuan, dan orang bukan Yahudi—dan menyoroti tema keselamatan, kasih sayang, serta keadilan sosial. Injil ini juga mencakup kisah-kisah unik seperti kelahiran Yohanes Pembaptis, perumpamaan anak yang hilang, dan penampakan Yesus kepada dua murid di Emaus. Sebagai bagian dari dua kitab (bersama Kisah Para Rasul), Lukas ingin menunjukkan bahwa iman Kristen berakar pada sejarah nyata dan ditujukan untuk seluruh umat manusia."


Few-Shot Prompting

Prompt:

1.Latihan fisik membantu meningkatkan kesehatan mental.
2.Bersepeda dapat membakar kalori dan meningkatkan stamina.
3.Apa manfaat yoga bagi tubuh?
Hasil:

"Yoga bermanfaat untuk meningkatkan fleksibilitas tubuh, mengurangi stres, dan memperbaiki postur tubuh."

Prompt:
1.Membaca Alkitab setiap hari menambah pengetahuan kita tentang ALLAH
2.Peningkatan pengetahuan tentang ALLAH menumbuhkan Iman kita.
3.Bagaimana kita memulainya setiap hari?
Hasil:

Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk memulai kebiasaan membaca Alkitab setiap hari, berdasarkan poin-poin yang Anda sebutkan:

1. Tentukan Waktu dan Tempat Khusus
  • Waktu : Pilih waktu yang konsisten setiap hari, misalnya pagi hari (sebelum aktivitas dimulai) atau malam hari (sebelum tidur). Mulailah dengan 10-15 menit per hari agar tidak kewalahan.
  • Tempat : Cari tempat yang tenang dan nyaman untuk fokus. Hindari gangguan seperti ponsel atau TV.
2. Mulai dengan Rencana Membaca yang Sederhana
  • Pilih bagian Alkitab yang sesuai :
    • Jika baru memulai, bacalah kitab-kitab pendek seperti Mazmur , Amsal , atau Injil (Matius, Yohanes).
    • Untuk pemahaman kronologis, ikuti rencana bacaan seperti "One Year Bible" atau aplikasi yang menyediakan bacaan harian (misalnya: YouVersion, Bible.com).
  • Fokus pada kualitas, bukan kuantitas : Lebih baik memahami 1-2 ayat daripada membaca banyak tetapi tidak mengerti.
3. Gunakan Metode "PENDAR" (Pendekatan Sederhana)
  • P ersiapan: Berdoalah sebelum membaca, minta Roh Kudus membuka hati dan pikiran Anda.
  • E ksplorasi: Bacalah perlahan, catat kata-kata kunci atau ayat yang menyentuh hati.
  • N yatakan makna: Tanyakan, "Apa pesan Tuhan untukku hari ini?" atau "Bagaimana firman ini berbicara ke dalam hidupku?"
  • D ialog: Ajaklah Tuhan berbicara melalui firman-Nya. Tulislah respons atau komitmen Anda di buku catatan.
  • A plikasi: Rencanakan satu tindakan konkret berdasarkan firman yang dibaca (misalnya: bersyukur, mengampuni, atau berbuat baik).
  • R utin: Jadikan ini sebagai bagian dari ritual harian, seperti sikat gigi atau minum kopi.
4. Gunakan Sumber Penunjang
  • Alkitab dengan catatan penjelas (Study Bible) untuk memahami konteks sejarah dan budaya.
  • Aplikasi Alkitab (YouVersion, Alkitab SABDA) yang menyediakan rencana bacaan, renungan, atau podcast.
  • Komunitas : Diskusikan firman dengan kelompok PA (Persekutuan Amanat) atau teman seiman untuk saling menguatkan.
5. Konsisten dan Penuh Grace
  • Jika terlewat satu hari, jangan menyerah. Mulai lagi esok hari.
  • Rayakan kemajuan kecil (misalnya: berhasil membaca 5 hari berturut-turut).
  • Ingat: Tujuan utama bukan "menyelesaikan" Alkitab, tetapi berjumpa dengan Allah melalui firman-Nya.
Contoh Rencana Membaca Harian
  • Hari 1-7 : Baca 1 pasal Injil Yohanes + 1 pasal Mazmur.
  • Hari 8-14 : Baca kitab Amsal + 1 pasal surat Paulus (misalnya: Filipi).
  • Hari 15-21 : Eksposisi kitab Roma (1 pasal per hari).

Dengan konsistensi, kebiasaan ini akan memperdalam pengetahuan tentang Allah, menumbuhkan iman, dan membentuk karakter Kristus dalam diri Anda. Tuhan memberkati! 🙏


Chain-of-Thought Prompting

Prompt: 

"Hitung 7 x 6 dan jelaskan langkah-langkahnya."

Hasil:

"Untuk menghitung 7 x 6, kita dapat menggunakan penjumlahan berulang. Pertama, tambahkan 7 sebanyak 6 kali:

7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 42.

Jadi, hasil dari 7 x 6 adalah 42."



Role-Play Prompting

Prompt: 
"Berperan sebagai seorang koki dan berikan resep sederhana untuk membuat telur dadar."  
Hasil:

Resep Telur Dadar Sederhana

Bahan (untuk 1 porsi):

  • 2–3 butir telur
  • Garam (secukupnya)
  • Merica hitam/lada (secukupnya)
  • 1 sdm mentega atau minyak sayur

Bahan Tambahan (opsional):

  • Keju parut (cheddar, mozzarella, dll.)
  • Sayuran cincang (bawang bombay, tomat, paprika, jamur)
  • Daun parsley, daun bawang, atau herba segar untuk hiasan

Langkah Pembuatan:

  1. Kocok telur: Pecahkan telur ke dalam mangkuk, tambahkan garam dan merica. Kocok hingga putih dan kuning telur tercampur rata (tekstur agak berbusa).
  2. Panaskan wajan: Panaskan mentega/minyak di wajan anti-lengket dengan api sedang. Pastikan seluruh permukaan wajan terlumasi.
  3. Masukkan telur: Tuang adonan telur ke wajan. Biarkan selama 10–15 detik hingga bagian bawah mulai matang.
  4. Tambahkan isian (opsional): Jika menggunakan sayuran/keju, taburkan di atas telur sebelum bagian atasnya benar-benar mengeras.
  5. Lipat telur dadar: Saat tepi telur mulai kecokelatan dan bagian tengah masih sedikit basah, lipat telur menjadi setengah lingkaran atau gulung perlahan dengan spatula.
  6. Angkat dan sajikan: Pindahkan ke piring, taburi herba segar, dan hidangkan hangat dengan roti panggang atau salad.

Tips:

  • Gunakan api sedang agar telur tidak gosong.
  • Untuk tekstur lembut, hentikan memasak saat bagian dalam masih sedikit lembap.
  • Tambahkan susu (1 sdm) ke kocokan telur jika suka telur dadar lebih lembut.

Selamat mencoba! 🍳


Kesimpulan

Dengan memahami pendekatan prompting, strategi, parameter model, dan proses langkah-demi-langkah, Anda dapat berkomunikasi lebih efektif dengan model AI. Contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana setiap jenis prompting dapat digunakan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Praktikkan iterasi dan eksplorasi untuk mencapai hasil terbaik!








Sign in to leave a comment